Abrar Yusra

(1943—...)
Pengarang

Abrar Yusra yang dikenal sebagai penyair dan novelis yang lahir pada tanggal 28 Maret 1943 di Lawang Matur, Agam, Sumatra Barat. Pendidikan yang pernah ditempuhnya adalah SGB dan SGA. Ia sempat kuliah di IKIP Bukittinggi (tidak tamat). Ia mendirikan Grup Studi Sastrawan Pekanbaru (1968). Ia sempat bekerja sebagai guru di INS Kayutaman. Kemudian dalam dunia pers ia adalah wartawan harian Haluan Padang dan bekas redaktur pelaksana harian Singgalang Padang (1985—1986). Pernah jadi anggota Dewan Kesenian Jakarta (1991—1993).

Kumpulan sajaknya Ke Rumah-Rumah Kekasih (1975), Siul (1975), Aku Menyusuri Sungai Waktu (1976), dan Jalan-Jalan. Novelnya berjudul Negeri Tanpa Bedil (2001) dan Tanah Ombak (2002). Novel yang disebut terakhir ini meraih Hadiah Sastra MASTERA dari MASTERA Malaysia tahun 2003. Ia juga menulis cerita anak-anak, salah satunya adalah Anak Gerilya (1996). Ia juga penulis biografi atau otobiografi atas nama orang lain. Biografi yang ditulisnya bersama Ramadhan KH adalah Hugeng Polisi Idaman dan Kenyataan (Sinar Harapan, 1995), Komat-Kamit Selo Sumardjan (Gramedia: 1995), Satiris dan Suara Kritis dari Daerah (biografi A.A. Navis, Gramedia: 1994).

Pada saat peringatan 50 tahun kematian Amir Hamzah, Abrar Yusra menyusun biografi Amir Hamzah berjudul "Amir Hamzah–Biografi seorang Penyair" yang dibacakan sendiri pada 20 Maret 1996 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Karya Abrar yang berupa cerpen, antara lain adalah "Syorga", Horison No. 7/VIII 1973. Karya Abrar yang berupa sajak, antara lain "Aku pun Orang yang Datang Kemudian", Horison No. 6/V 1970; "Siul", Horison No. 6/V 1970; "Kita Berpisah. Tinggallah", Basis No. 10/XXI 1972; "Lagi Angin Merintih", Basis No. 10/XXI 1972; "Tiada yang Kembali. Manusia hanya Meninggalkan Jejak", Basis No. 10/XXI 1972; "Manusia Senantiasa Pergi", Basis No. 10/XXI 1972; "Tapi Terdampar Sepi di Tempat ini", Basis No. 12/XXI 1972; "Padang! Hallo, Padang!", Horison No. 2/VIII 1975.